Senin, 05 Desember 2011

Saya dan Kekonyolan itu

Hari ini adalah hari dimana saya telah kembali ke haribaan ibu kota kalimantan timur tercinta, samarinda. setelah menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam dari kab PPU di dalam bus, rasanya jadi ngantuk dan pegel juga, yaaaa.. walaupun hanya sebagai penumpang tapi tetep aja capek.

Rasanya habis mudik thu seneng-seneng gimana gitu, seneng-seneng nya habis ketemu ibu, adek, nenek, kakek dan keluarga semua. gimana gitunya yah capek, harus kembali ke aktifitas semula, dan jauh lagi dari rumah.

Aku mau berbagi kisah seputar liburan instanku kali ini. liburan yang singkat padat dan jelas seperti teks proklamasi.  dan kisah ini aku awali di hari sabtu 3 desember 2011 ketika cuaca sedang tidak bersahabat dimana di hari yang panas tiba-tiba turun hujan dan sangat dingin, naik bus samarinda-balikpapan. 

Tapi gak semua kisah liburan yang aku posting kali ini, aku mau cerita hal-hal absurd [konyol] menurutku yang aku temui sepanjang perjalanan dan liburanku. 

SESI BUS & TOILET

  • Dalam perjalanan ke balikpapan aku duduk bareng seorang mbak-mbak atau ibu-ibu berkerudung sama dengan diriku. awal naik bus dia sih banyak cerita sama bapak-bapak yang duduk di kursi depannya sebelah kiri [dugaan sementara bapak itu ayahnya], setelah perjalanan 15 menitan si mbak udah mulai PW alisa Posisi Wuenak saking wuenaknya sampai dia tertidur. cepat sekali ... dengan camera handphone yang kupaksa menyanyi di headset aku poto deh mbaknya.. ngiri.. pengen tidur juga tapi gak bisa.

Sepertinya dia menikmati perjalanan dengan indah

  • Aku turun di tengah perjalanan di persimpangan samboja, lima menit sebelum turun si mbak sebelah bangun
          "mbak masih lama ya ke balikpapan?"
          "iya lumayan"
          "aku kebelet pipis nih mbak"
          "sama, saya juga tapi bentar lagi saya turun",
          "ini kursinya ga enak banget, miring" "??????" 
[kursinya yang miring atau dia yang gak sadar selama 2 jam perjalanan dia tidur dan gak memikirkan posisi duduknya]
  • Udah turun dari bus alhamdulillah, kebiasaan dari dulu tiap turun bus pasti cari toilet deket kios "rest area" samboja. tapi ternyata toilet biasanya di gembok.
          "mbak, toiletnya ga bisa di pake ya?"
          "bisa mbak itu kuncinya di gantung". 
jawabnya sambil nunjuk  kunci berpita merah di dinding. penjaga toilet seperti penjaga anak perawan.
Toilet ini menawarkan keamanan plus plus

SESI DIRUMAH
Untuk sesi ini banyak banget sih hal-hal absurd yang aku temui tapi ada satu yang lumayan absurd ketika di rumah nenek dan kebetulan ada ponakan dari petung dateng, laki-laki namanya farid. kakekku suka salah sebut waktu panggil dia katanya
"anakmu kui sopo dik jenenge supar???" [anakmu namanya siapa dik? supar???]

"supar sopo to mbah, farid!" [supar siapa sih mbah, farid!] 
*harap maklum orang jawa yang sudah tua [lahir 80 tahun lalu] sering kesulitan dalam menyebut nama anak zaman sekarang.

hari minggunya sebelum farid balik ke petung dia minta diajak liat kambing yang aku sebut "shaun the sheep" karena suaranya mirip meski bulunya tak mengembang seperti domba shaun. awalnya dia tertawa dan bersemangat sekali melihat kambing, sampai pas udah ngasih makan kambing tiba-tiba dia ngeri melihat kambing berdiri dan seakan mau menanduknya.

Antara geli, takut, senang dan terkejut


SESI BUS KEMBALI
Pagi tadi subuh-subuh udah di bangunin buat siap-siap balik ke samarinda, padahal masih ngantuk sangattttt... aku pun kembali ke kota samarinda tercinta dengan bus lagi... ya lagi-lagi busss karena ga mungkin menempuh perjalanan PPU- Samarinda dengan pesawat! [terlalu elit rasanya dan memang gak mungkin]

Boleh di bilang bus yang aku tumpangi tadi kurang layak beroperasi, selain tempat duduk yang aku duduki basah & harus dilapisi kardus [malang sekali], duduk diantara 2 nenek-nenek [lebih malang lagi], harusnya bersyukur dua nenek tadi mau berbagi tempat duduk karena aku gak kebagian kursi alias full [sangat malang sekali], selain itu saat bus berjalan kita seperti telur yang akan di dadar tempat duduknya membuat tubuh seperti di kocok-kocok [semacam milkshaker bus ini]. absurdnya lagi ada yang buang gas deh kayanya akibatnya aku berasa mual dan pengen bilang sama supir bus dan penumpang lainnya "HENTIKAN SEMUA SANDIWARA INI!!!!"

Konyolnya lagi, si nenek yang disebelah kiri ini awalnya seolah aneh ketika aku harus berada duduk di sebelahnya, tatapannya kaya curiga & ''siapa sih ni bocah" mungkin gitu kali ya dalam hatinya. jujur aja aku juga aga sebal dengan tatapannya dan yang lebih menyebalkan adalah benda yang di pegang di tangannya yaitu MINYAK ANGIN CAP KAPAK oooooowww..aku benci bau dari minyak itu, the situation is fucking bad!!! seakan tidak memperdulikan tissue yang kututup di hidung sinenek malah asik numpahin minyak ketangan dan nempelin ke deket lobang hidungnya!! "SEGERRR" batinnya "TOLOOONGGG" batinku

Sambil menikmati "penderitaan" akibat minyak angin cap kapak tanpa aku sadari bus yang kaya milkshaer ini melaju mirip roller coaster, udah gitu lewat bukit soeharto yang berkelok-kelok jalannya so aku yang di tengah kadang-kadang harus merasakan tubuhku terhimpit dan tergencet oleh dua nenek ini. sampai aku sadar si nenek minyak angin ternyata khawatir dengan keadaan ini.
Takut melenting?? BERPEGANGANLAH!


SESI ANGKOT 
Penderitaan tak henti sampai disitu saja saudara-saudara, sampai turun dari bus dan berakhir di angkot untuk ke kantor pun harus merasakan "penderitaan" yang kurang lebih sama. angkot di terminal samarinda memang selalu memaksakan kehendak supir, yang penting bisa dapet duit banyak penumpang menumpuk tak di hiraukannya. sepaerti saat tadi aku terpaksa berjubel lagi sama beberapa penumpang bus tadi. tragisnya aku berada di bagian belakang dimana disana ada manusia terjepit dan speaker, serta dimana ada seorang bapak yang "curhat" ingin segera sampai di tempat tujuan pada saat jalanan samarinda kota macet.
Speaker, angkot, hari yang panas dan manusia yang terjepit.


kekonyolan memang selalu ada dimana-mana...



be smile ...Amey...